Saya berteman akrab dengan orang-orang pecinta alam. Ada yang bahkan suami-istri. Mereka menjadi suami-istri juga karena berawal dari dunia pecinta alam. Sebagian besar dari teman pecinta alam tersebut berhenti dari petualangan. Tidak banyak yang istiqomah dalam berpetualang sampai tua.
Dunia petualangan adalah dunia yang menarik. Anak-anak muda yang masih memiliki keinginan untuk meng-eksplorasi jati diri dan dunia adalah kelompok yang paling banyak ingin berpetualang.
Selain jiwa ingin eksplorasi dan mengetahui hal baru, masa muda adalah masa dimana waktu luang yang dimiliki masih banyak. Para mahasiswa misalnya. Ketika mereka sekedar kuliah dan tidak sambil kerja atau menjadi kativis maka waktu di luar jadwal kuliah cukup banyak. Waktu ini salah satunya mereka manfaatkan untuk berpetualang.
Baca juga: Hendak Ke Bali tapi Takut dengan Wabah Corona
Ketika mereka lulus dan masuk dunia kerja maka waktu luang mereka akan menjadi sedikit. Mungkin mereka hanya memiliki waktu luang pada saat sabtu dan minggu saja. Atau bahkan sebagian cuma hari minggu saja.
Waktunya menjadi jauh berkurang ketika mereka sudah menikah. Waktu luang yang tinggal sedikit tersebut dimanfaatkan untuk bersama pasangan atau anak. Mereka ingin memaksimalkan waktu luang untuk keluarga.
Oleh karenanya tidak banyak dari teman-teman saya yang pecinta alam itu tetap aktif menjadi pecinta alam dan berpetualang ketika sudah bekerja dan berkeluarga. Bagi mereka menjadi pecinta alam adalah kenangan.
Mungkin sekali-kali mereka akan meluangkan waktu bereoni dengan teman-temannya bekas pecinta alam. Tapi itu juga biasanya tidak maksimal. Tujuan utamanya hanya untuk reoni bertemu teman lama yang sehobi.
Tapi walaupun begitu ternyata ada teman yang tetap konsisten dan istiqomah menjadi petualang sampai tua. Dia tetap punya komunitas yang rutin mendaki gunung.
Intensitas dalam mendaki gunung mungkin sudah tidak sesering waktu ketika muda dulu. Tapi aktivitas petualangannya tetap rutin, bukan sekeder reuni. Artinya masih menjadi pecinta alam aktif, bukan pensiunan atau mantan.